Trombosit 2017: Pengkaderan Lanjut di tubuh Ikahimbi “Are you the next future leader ?”

Jember -   Kegiatan yang mengangkat tema “Dare to Lead of Ikahimbi” ini sukses diselenggarakan oleh BPW Ikahimbi Wilayah Kerja V di Universitas Muhammadiyah Jember (UMJ) pada tanggal 20 – 21 Mei 2017 lalu. Trombosit (Training and Outbond Himpunan Mahasiswa Biologi Se-Jawa Timur) merupakan kegiatan pengkaderan lanjutan ditingkat wilayah setelah kegiatan Transgenik (Training and Socialization For Next Generation of Ikahimbi) yang dilaksanakan disetiap daerah.
 
Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung G UMJ ini dibuka langsung oleh Ibu Novy Eurika M.Pd selaku Kaprodi Pendidikan Biologi UMJ, beliau menyampaikan pesan bahwa "adanya organisasi mahasiswa Biologi seluruh Indonesia ini membuat wawasan kita lebih luas dan menimba ilmu lebih banyak.  Semoga organisasi ini menjadi wadah untuk menambah ilmu dan perkembangan informasi khususnya dalam lingkup Sains dan Biologi". Selain itu, kegiatan Trombosit juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Ikahimbi, Saudara Asep Amrullah, Ketua Ormawa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMJ yakni Ketua BEM FKIP, Ketua-ketua Himpunan Program Studi dan Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Sebagai sambutan dan ucapan selamat datang kepada peserta Trombosit yang telah datang di kota tembakau, tuan rumah diwakili oleh UKM Oksigen mempersembahkan tarian "petik kopi" yang merupakan tarian tradisional daerah Jember

SAMBUTAN KETUA PRODI BILOGI UMJ

TARI PETIK KOPI





Seperti yang telah diketahui bahwa Ikahimbi Wilayah Kerja V terbagi menjadi tiga daerah yakni daerah Jember, Surabaya dan Malang. Sebagai bentuk pemersatu antara ketiga daerah tersebut maka pada kesempatan trombosit ini peserta dikenalkan kearifan serta potensi lokal setiap daerah melalui presentasi perwakilan daerah misalnya daerah Jember yang memperkenalkan Edamame sebagai camilan khas yang ditanam dan diproduksi di Jember, Surabaya yang memperkenalkan tradisi suatu daerah di gresik yang melakukan sedekah bumi dan mengadakan pertunjukan gulat, persyaratannya para pemain tidak boleh merusak lingkungan sekitar seperti menebang pohon. Sebagai daerah yang masih menjaga kelestarian alam, terdapat suatu larangan yakni tidak boleh menebang pohon bambu dan beberapa pohon lain, konon katanya jika merusak pohon tersebut maka akan mengalami kemarau panjang dan bencana di desanya. Tradisi ini berasal dari Kecamatan Menganti. Malang yang dikenal dengan kota pendidikan memperkenalkan berbagai Universitas, pariwisata dan kuliner yang mudah ditemukan disana.

“…jika tak sama dengan aturannya berarti yang kalian makan itu sampah!”
            Sedikit kutipan kalimat yang disampaikan oleh Ibu Sawitri saat menyampaikan materi Bioetika. Pentingnya etika dalam menyikapi semua makhluk hidup dan olahan-olahan dalam biologi meliputi penyikapan terhadap makhluk hidup yang tidak hanya mementingkan keuntungan manusiawi. Bioetika juga harus memperhatikan kemanan, hati-hati dan kenyamanan hayati dalam membuat produk, khususnya produk transgenik. Misalnya saja ketika kita memasak makanan yang akan kita makan namun tidak memperhatikan aturan yang tepat maka sama saja makanan yang kita makan sia-sia. Pembawaannya yang kalem, tegas, dan humoris menjadikan materi yang disampaikan mudah diterima peserta yang hadir.

Lestarikan Alam Raya
Materi kedua yakni materi tentang peringatan Hari Bumi dan Lingkungan Hidup (HBLH) yang disampaikan oleh Bapak Hudaini H., MSc. Agr. yang meliputi materi upaya konservasi alam. Begitu banyak sumber daya alam di Indonesia yang harus kita lestarikan, salah satunya hutan yang saat ini terancam diburu dan ditebang pohonnya oleh manusia. Sumber daya yang ada di Indonesia sangatlah banyak namun kurang dilestarikan dan terancam punah. Maka sebagai anak didik biologi, kita haruslah mampu melestarikan hayati dalam Negeri ini. Di pundak kitalah kelestarian hayati Indonesia dapat terselamatkan dari kerusakan. Materi yang disampaikan Bapak Hudaini tersebut menyiratkan pesan bahwa kita sebagai tulang punggung yang akan membawa Sumber Daya Alam Indonesia lebih baik.

"Plan, Do, and Reflection” 
Setelah istirahat, sholat Maghrib dan makan peserta kembali ke Gedung G untuk berkumpul dengan Departemen dan Biro yang telah dipilih ketika Rakorwil di Surabaya tahun lalu, bagi peserta yang baru pertama kali mengikuti kegiatan Ikahimbi maka pemilihan Departemen maupun Biro didasarkan pada kemerataan HIMA disetiap Departemen/Biro serta passion masing-masing peserta.
            Dalam setiap tujuan yang ingin dicapai selalu diperlukan perencanaan yang matang, aksi yang mantap dan refleksi yang menyeluruh. Begitu pula setiap progam yang telah dirancang pada Musykerwil dua tahun lalu, perlu adanya refleksi, keterbaruan serta keunikan dari progam kerja tersebut. Pada diskusi setiap Departemen dan Biro ini, peserta diberikan gambaran umum mengenai Departemen/Biro serta kendala yang terjadi selama setengah periode kepengurusan ini. Selain itu, peserta juga diberi kesempatan untuk menyampaikan ide ataupun gagasan yang membangun untuk langkah selanjutnya.



Diskusi Departemen dan Biro



Presentasi penyampaian hasil diskusi yang dipimpin oleh Korda Malang ini berlangsung selama 30 menit dengan menghasilkan rekomendasi untuk progam Departemen/Biro selanjutnya. Misalnya rekomendasi yang ditujukan kepada Departemen PSDM ialah untuk segera menerapkan acuan pengkaderan dari pusat agar mencegah kader instant.

Malam Keakraban
            Biologi telah mengajarkan kita bahwa perbedaan mampu menciptakan keindahan, begitu pula dengan peserta Trombosit kali ini yang berasal dari berbagai latarbelakang, kampus yang berbeda, daerah yang berbeda namun dapat lebur menjadi satu dalam keluarga besar Ikahimbi Wilayah Kerja V. Malam keakraban berlangsung dengan aksi masing-masing kelompok, sebanyak 10 kelompok dengan pendamping 2 BPW mampu menampilkan teater drama, nyanyian grup ataupun solo, hingga dialektika puisi dan untuk pertama kalinya peserta trombosit serta BPW yang laindihibur oleh  Korda Jember dengan penampilan standup comedy nya


Satu Orang – Satu Sampah dan Mangrove
            Keesokan harinya, peserta Trombosit bertolak ke Pantai Payangan untuk melaksanakan bersih pantai dan menanam Mangrove. Bekerjasama dengan “manula (manusia untuk alam) Jember” dan HMP Manihot glaziovii, Ikahimbi sukses menyuarakan satu orang minimal memungut satu sampah dan menanam satu mangrove di Pantai Payangan tersebut.


Sihir Kota Seribu Julukan
            Dikenal sebagai kota seribu julukan, Jember telah memikat peserta trombosit dengan keindahan alamnya. Selain pantai payangan dengan pemandangan bukit suroyo nya, Jember juga menawarkan Teluk Love yang berada tidak jauh dari pantai payangan. Hanya dengan menaiki tangga setapak dari bambu, kita sudah dapat menikmati pemandangan cantiknya teluk love dengan jelas.
TELUK LOVE PANTAI PAYANGAN



“Saya akan merindukan kota ini dan seisinya. Semoga saya bisa kembali lagi kesini” ujar salah satu peserta trombosit ketika kami meminta kesan mengenai tempat ini. Melalui pesonanya, Jember telah menyihir peserta Trombosit untuk selalu menyatukan tekad dalam satu cita dan menyatukan beda dalam satu cinta. Perbedaan, persaudaraan, rasa saling memiliki dan kekeluargaan telah tertanam untuk menjaga nama baik Ikahimbi dan membawanya menuju kejayaan.

“you are the next future leader!”

Tetap adil berfikir ikhlas berkarya
Salam Lestari! Salam Konservasi!

0 komentar:

Posting Komentar